Imam asy-Sya’rani berkata: “Rasulullah S.A.W pernah bersabda: "Barangsiapa membaca shalawat ini, maka ia telah membuka tujuh puluh pintu rahmat untuk dirinya dan telah menebarkan rasa mahabbah dihati manusia sehingga Allah akan menitipkan cinta-Nya pada hati manusia sehingga mereka tidak akan marah kepadanya, kecuali orang yang terdapat kemunafikan di dalam hatinya.”
(صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ)
Artinya: ”Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Muhammad”
Al-Hafidz as-Sakhawi juga menukil sebuah hadist dengan sanad tersebut
bahwa Imam as-Samarqandi mendengar Khidhr dan Nabi Ilyas A.s berkata;
"Adalah pada bani Israil seorang Nabi yang bernama Samuel. Dia
dikaruniai kekuatan untuk mengalahkan musuh. Pada suatu hari ia pergi
berangkat untuk menghancurkan musuh agamanya. Mereka (musuh-musuhnya)
berkata: “Orang ini adalah seorang penyihir; ia datang untuk mengelabui
mata kita dan mencerai-beraikan pasukan kita, maka hendaklah kita
mengajaknya ke tepi pantai, lalu kita menghancurkannya. Maka
berangkatlah ia (Samuel) bersama empat puluh orang pasukan memenuhi
tantangan mereka (musuh) untuk bertempur di tepi pantai. Teman-temannya
(Samuel) berkata: ”Apa yang akan kita perbuat?”, “Majulah, dan bacalah: Shallallahu ‘Ala Muhammad
!” kata Samuel. Mereka pun menuruti nasehatnya, maju dengan membaca
shalawat. Keadaan menjadi berbalik sama-sekali; merekalah (pasukan
musuh) yang terdesak ke laut dan tenggelam ditelan ombak, semuanya
(musuh) tewas, tidak ada yang tersisa.”.
As-Sakhawi juga meriwayatkan bahwa suatu hari, seorang penduduk negeri Syam datang menghadap Rasulullah S.A.W seraya berkata, "Ya Rasulullah, ayah saya sudah sangat tua, namun beliau ingin sekali melihat Anda.", Rasulullah S.A.W menjawab, "Bawa dia kemari!", Orang itu berkata, "la buta, tidak bisa melihat.", Rasulullah lalu bersabda, "Katakanlah kepadanya supaya ia mengucapkan Shallallahu 'Ala Muhammadin selama tujuh minggu setiap malam. Semoga ia akan melihatku dalam mimpi dan dapat meriwayatkan hadist dariku.".
Anjuran Rasulullah itu dituruti oleh orang tersebut. Benar saja, ia pun
kemudian melihat Nabi S.A.W dalam tidurnya, dan hadist ini diriwayatkan
olehnya.
wallohua'lam bisshowwab......