Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Ini adalah kisah nyata. Suatu hari,
seorang Kyai naik ojek motor. Dengan mata bathinnya, ia melihat bahwa
tukang ojek yang sedang membawanya pergi sedang dilanda nestapa.
Hidupnya sangat memprihatinkan ; satu kamar dipergunakan untuk dapur dan
tidur. Kepada si tukang ojek, Pak Kyai berkata, “Mas, sepertinya
hidupmu sungguh prihatin?” ujar sang Kyai.
“Iya, Pak,” jawab si tukang ojek.
“Mau Bapak keluar dari keadaan ini?” tanya Kyai lagi.
“Mau sekali,” jawab tukang ojek.
“Lakukanlah Shalat Tasbih setiap hari,” saran Kyai.
Besok harinya, tukang ojek itu menjalankan apa yang diperintahkan Kyai
tersebut. Karena punya keinginan kuat untuk keluar dari keadaan yang
memprihatinkan, tukang ojek itu begitu rajin menjalankannya.
Satu tahun, ia sudah menjalankannya. Suatu hari, ada seorang saudagar
ingin membeli tanah. Ia bertemu dengan tukang ojek ini dan mengutarakan
maksudnya. Tukang ojek mengantarkan saudagar tersebut kepada pemilik
yang tanahnya hendak dijual.
Singkat cerita, saudagar tersebut berhasil membeli tanah. Ia pun
mengucapkan terima kasih kepada tukang ojek karena telah memberikan
jalan baginya. Ia pun memberikan tips kepada tukang ojek sejumlah uang
yang nilainya sangat besar mencapai ratusan juta rupiah.
Dengan air mata berlinang, tukang ojek itu mendatangi kyai tersebut. Ia
menangis tersedu-sedu di hadapan sang Kyai. Ia merasa shalat tasbih yang
ia jalankan telah berbuah hasil. Dengan uang itu, ia pun bisa membangun
rumah.
Demikianlah sepenggal kisah keistimewaan yang dialami tukang ojek. Saya
yakin, banyak kisah serupa yang terjadi terkait dengan ibadah pengamalan
shalat sunah tasbih.
Karena itu, apa yang bisa kita petik dari kisah diatas? Bahwa shalat
tasbih ternyata membawa dampak yang sangat luar biasa dalam hidup kita.
Jika kita kesusahan dalam hidup atau memiliki penyakit yang sulit
disembuhkan, maka lakukan shalat tasbih dengan sungguh-sungguh.
Maka Allah pun akan memberikan jalan kepada kita. Sebab, Allah-lah Maha Penyembuh terbaik diantara semua dokter di dunia ini.
Hadits Rasulullah SAW kepada pamannya Abbas bin Abdul Muthallib yang berbunyi:
“Wahai Abbas pamanku, Aku ingin memberikan padamu, aku benar-benar
mencintaimu, aku ingin engkau melakukan -sepuluh sifat- jika engkau
melakukannya Allah akan mengampuni dosamu, baik yang pertama dan
terakhir, yang terdahulu dan yang baru, yang tidak sengaja maupun yang
disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang
terang-terangan.
Sepuluh sifat adalah: Engkau melaksanakan salat empat rakaat; engkau
baca dalam setiap rakaat Al-Fatihah dan surat, apabila engkau selesai
membacanya di rakaat pertama dan engkau masih berdiri, mka ucapkanlah:
Subhanallah Walhamdulillah Walaa Ilaaha Ilallah Wallahu Akbar 15 kali,
Kemudian ruku’lah dan bacalah do’a tersebut 10 kali ketika sedang ruku,
kemudian sujudlah dan bacalah do’a tersebut 10 kali ketika sujud,
kemudian bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali
kemudian sujudlah dan bacalah 10 kali kemudian bangkitlah dari sujud dan
bacalah 10 kali. Itulah 75 kali dalam setiap rakaat, dan lakukanlah hal
tersebut pada empat rakaat.
Jika engkau sanggup untuk melakukannya satu kali dalam setiap hari, maka
lakukanlah, jika tidak, maka lakukanlah satu kali seminggu, jika tidak
maka lakukanlah sebulan sekali, jika tidak maka lakukanlah sekali dalam
setahun dan jika tidak maka lakukanlah sekali dalam seumur hidupmu” (HR
Abu Daud 2/67-68)
- Tata Cara Shalat
Secara umum, shalat tasbih sama dengan tata cara shalat yang lain, hanya saja ada tambahan bacaan tasbih yaitu:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Lafadz ini diucapkan sebanyak 75 kali pada tiap raka’at dengan perincian sebagai berikut.
- Sesudah membaca Al-Fatihah dan surah sebelum ruku sebanyak 15 kali,
- Ketika ruku’ sesudah membaca do’a ruku’ dibaca lagi sebanyak 10 kali,
- Ketika bangun dari ruku’ sesudah bacaan i’tidal dibaca 10 kali,
- Ketika sujud pertama sesudah membaca do’a sujud dibaca 10 kali,
- Ketika duduk diantara dua sujud sesudah membaca bacaan antara dua sujud dibaca 10 kali,
- Ketika sujud yang kedua sesudah membaca do’a sujud dibaca lagi sebanyak 10 kali,
- Ketika bangun dari sujud yang kedua sebelum bangkit (duduk istirahat) dibaca lagi sebanyak 10 kali.
Demikianlah rinciannya, bahwa shalat Tasbih dilakukan sebanyak 4
raka’at dengan sekali tasyahud, yaitu pada raka’at yang keempat lalu
salam. Bisa juga dilakukan dengan cara dua raka’at-dua raka’at, di mana
setiap dua raka’at membaca tasyahud kemudian salam. Wallâhu A’lam.
- Jumlah Raka’at
Semua riwayat menunjukkan 4 raka’at, dengan tasbih sebanyak 75 kali tiap raka’at, jadi keseluruhannya 300 kali tasbih.
- Waktu Shalat
Waktu shalat tasbih yang paling utama adalah sesudah tenggelamnya
matahari, sebagaimana dalam riwayat ‘Abdullah bin Amr. Tetapi dalam
riwayat Ikrimah yang diterangkan bahwa boleh malam hari dan boleh siang hari. Wallâhu A’lam.
Doa Setelah Shalat Tasbih
Saat semua rakaat shalat tasbih selesai dilaksanakan, umat muslim yang melakukannya tidak lantas pergi begitu saja namun dia harus membaca doa sehabis melakukan shalat tasbih.Berikut ini adalah doa yang harus dilafadzkan sehabis melakukan shalat tasbih :
اللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ
تَوْفِيْقَ اَهْلِ اْلهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ اْليَقِيْن وَمُنَاصَحَةَ
اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزَمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجَدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ
وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ
اَهْلِ اْلعِلْمِ حَتىَّ اَخَافَكَ
اللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ
مَخَافَةً تُحْجِزُنِى عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى اَعْمَلَ بِطَعَاتِكَ
عَمَلاً اَسْتَحِقُ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى اُنَاصِحَكَ فِى
التَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ
وَحَتَّى اُخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّالَكَ وَحَتَّى اَتَوَكَّلَ
عَلَيْكَ فِى اْلأُمُوْرِ كُلِّهَا وَاُحْسِنَ الظَّنَّ بِكَ سُبْحَانَ
خَالِقِ النُّوْرِ رَبَّنَا
اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَغْفِرْلَنَا اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْر بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّّاحِمِيْن
Ayat di atas dilafadzkan seperti berikut ini“Yaa Alloohu ya Rohmaanu yaa Rohiimu yaa Hayyu yaa Qoyyuumu yaa dzal jalaali wal-ikroom, yaa ahlat taqwaa wa ahlal maghfiroh, yaa dzaakirodz dzaakiriin, tub ‘alayya taubatan nashuuhaa, wazidnii bifadhli rohmatika nuuron wazhuhuuron wawudhuuhaa. Yaa arhamar roohimiin.”
Artinya:
“Ya Allah yang Maha Pengasih, yang
Maha Penyayang, yang Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri, wahai Dzat
yang Memiliki Keperkasaan dan Kemuliaan, Pemilik ketaqwaan dan Ampunan,
wahai yang diingat para pedzikir, anugerahkanlah padaku taubat nasuha
dan tambahkanlah bagiku dengan rahmat-Mu cahaya, kejelasan dan
kebersihan. Wahai Dzat yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
Keutamaan Shalat Tasbih
Sholat tasbih yang umat muslim kerjakan memiliki berbagai macam keutamaan. Keutamaan itu belum banyak diketahui oleh umat muslim. Berikut ini adalah keutamaan shalat tasbih yang harus diketahui :- Sholat Yang Kalimatnya Paling Dipilih Oleh Allah SWT
مَا اصْطَفَى اللهُ لِمَلاَئِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Yang dipilih Allah SWT terhadap para malaikat NYA dan hamba NYA merupakan ucapan : Subhanallahi wa bihamdihi’ ( HR. Muslim )- Timbangan Amal Akan Berat
كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى
اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِى الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلَى
الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
“Ada dua kalimat yang keduanya ringan diucapkan di lidah namun
memberatkan timbangan amal dan keduanya disukai oleh ar-Rahman, yaitu:
Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil azhim” ( HR. Bukhari dan HR. Muslim)- Penghapus Dosa
Memohon ampunan karena dosa juga bisa melakukan shalat tahajjud yang kemudian di lanjutkan dengan shalat taubat dengan bersungguh-sungguh.
Berikut ini sabda Rasulullah SAW yang berhubungan dengan shalat tasbih atau ucapan tasbih :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ
الْبَحْرِ
Bunyi sabda Rasulullah SAW tersebut adalah “Subhanallahi wa bi
hamdihi yang dibaca sebanyak 100 kali maka Allah bisa menghapuskan
kesalahan meskipun kesalahan tersebut sebanyak buih yang ada di lautan.” ( HR. Muslim dan HR. Bukhari )- Memiliki Perkebunan Kurma
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِى الْجَنَّةِ
Bunyi dari hadist tersebut adalah “Barangsiapa yang mengucapkan
kalimat tasbih subhanallahil azhimi wa bi hamdihi, maka ditanamkan
baginya satu pohon kurma di surga.” ( HR. at-Tirmidzi )- Menghindarkan Dari Kesedihan Dan Penyakit Berat
Hal tersebut berdasarkan dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu as-Sunni dan juga Ahmad. Dalam hadist itu diriwayatkan jika suatu kali orang muslim bernama Qabishah al-Makhariq mendatangi Rasulullah dan berkata:
“Wahai Rasulullah, ajarkan aku
beberapa ucapan atau kalimat yang dengan kalimat itu, Allah akan memberi
manfaat kepadaku, karena umurku sudah tua dan aku merasa lemah dalam
melakukan apapun. Rasulullah pun menjawab seperti berikut ini, Adapun untuk duniamu, maka setelah engkau selesai shalat Shubuh, ucapkanlah tasbih sebanyak tiga kali.”
Berikut ini adalah bunyi hadistnya :
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Artinya:
“Jika engkau membacanya, maka engkau
terhindar dari kesedihan, kusta (lepra), penyakit biasa, belang, lumpuh
akibat pendarahan otak (stroke).” ( HR. Ibnu as-Sunni dan HR. Ahmad)
- Shalat Tasbih Sebagai Senjata Untuk Menghadapi Persoalan Besar
Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang mengatakan jika Rasulullah menghadapi persoalan penting, maka Rasulullah akan mengangkat kepalanya ke langit sambil mengucapkan, “Subhanallahil azhim.” Sedangkan at-Tirmidzi meriwayatkan jika beliau berdoa dengan sungguh-sungguh, maka Rasulullah akan mengucapkan,“Ya hayyu ya qoyyum.”
- Menjadi Senjata Saat Krisis Pangan
Seperti yang diriwayatkan oleh al-Hakim dengan hadist berikut ini :
طَعَامُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِي زَمَنِ
الدَّجَّالِ طَعَامُ الْمَلاَئِكَةِ: التَّسْبِيْحُ وَالتَّقْدِيْسُ،
فَمَنْ كَانَ مَنْطِقُهُ يَوْمِئِذٍ التَّسْبِيْحَ أَذْهَبَ اللهُ عَنْهُ
الْجُوْعَ
Artinya:
“Makanan orang beriman pada zaman
munculnya Dajjal adalah makanan para malaikat, yaitu tasbih dan taqdis.
Maka barangsiapa yang ucapannya pada saat itu adalah tasbih, maka Allah
akan menghilangkan darinya kelaparan” ( HR. al-Hakim)